Home » » PERSEDIAAN

PERSEDIAAN



Dasar-dasar persediaan
            dalam sistem perekonomiaan,persdiaan merupakaan barometer yang sangat penting dalam kegiatan bisnis.U.S Commerce Department(Dapartemen perdagangan Amerika Serikat)mengumumkan data persediaan setiap bulan untuk paritel,pedagang besar (agen) dan pabrikan.jumlah persediaan dan waktu yang dibutuhkan untuk menjual barang adalah dua indikator yang sangat terkait.selama ekonomi cenderung mengalami penurunan,terdapat penambahan pertama kali pada persediaan.karena dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk menjual jumlah barang yang tersedia.persediaan pada umumnya cenderung mengalami penurunan seiring dengan peningkatan kegiatan bisnis.pemadanan harus dijaga berada pada tingkat persediaan di antara terlalu sedikit atau terlalu banyak.sebuah perusahaan dengan tingkat persediaan yang terlalu sedikit tidak akan mampu memenuhi kepuasaan pelanggan.akan,tetapi dengan menyimpan persediaan terlalu banyak,maka akan menambah beban perusahaan untuk biaya penyimpanan.
            Persediaan akan memengaruhi neraca maupun laporan laba rugi.dalam neraca perusahaan dagang,persediaan pada umumnya merupakan nilai yang paling signifikan dalam aset lancar.Tentunya,jumlah dan kepentingan relatif bervariasi.bahkan untuk perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri yang sama.
Mengklasifikasikan Persediaan
            sebuah perusahaan mengklasifikasikan persediaanya bergantung pada bentuk perusahaan:apakah perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur.persediaan perusahaan dagang(mercandiser) terdiri atas beberapa produk yang berbeda.sebagai contoh dalam sebuah toko bahan makanan sebagian kecil persediaan yang dimilikinya meliputi makanan kaleng produk susu,daging,produk-produk tersebut memiliki dua karakteristik persediaan,yaitu persediaan barang dagang yang dibutuhkan untuk menggambarkan beberapa produk yang berbeda dalam persediaan.
            Persediaan perusahaan manufaktur(manufacturer)juga dimiliki oleh perusahaan,tetapi beberapa barang belum siap jual.berdasarkan hal tersebut persediaan biasanya diklasifikasikan menjadi tiga katagori:barang jadi,barang dalam proses,dan bahan baku.sebagai contoh,General motors mengklasifikasikan kendaraan yang telah selesai diproduksi dan siap jual sebagai barang jadi(finished good).kendaraan yang sedang dalam tahapan produksi diklasifikasikan sebagai barang dalam proses(work in process).besi,kaca,pelapis,dan komponen lainnya yang dignakan untuk produksi merupakan persediaan bahan baku(raw materials)
            Prinsip dan konsep akuntansi yang dibahas di bab ini menerapkan klasifikasi persediaan,baik perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur.bab ini berfokus pada persediaan barang dagang.


MENENTUKAN JUMLAH PERSEDIAAN

Sebagian pebisnis mengadakan perhitungan fisik persediaan pada hari terakhir di akhir tahun. Perusahaan yang menggunakan sistem persediaan periodik harus membuat suatu perhitungan untuk menentukan persediaan yang dimiliki pada tanggal neraca dan menghitung harga pokok penjualan. Penentuan jumlah persediaan mencakup dua langkah : 1. Menghitung fisik persediaan, 2. Menentukan kepemilikan barang.

1.             Menghitung fisik persediaan

Meliputi perhitungan, penimbangan atau pengukuran masing masing jenis persediaan yang dimiliki. Saat ini berkembang penggunaan bar codes danscanning. Untuk memiminimalkan kesalahan pada perhitungan harus mengikuti prinsip dan kebijakan pengendalian internal untuk mengamankan persediaan yang meliputi :
Ø    Perhitungan harus dilakukan oleh pegawai yang tidak bertanggung jawab atas pemeliharaan persediaan
Ø    Masing- masing perhitungan harus dijaga kebenarannya dalam setiap perhitungan persediaan
Ø    Diusahakan ada perhitungan ulang oleh pegawai lain.
Ø    Penggunaan label persediaan yang sudah diberi nomer sebelumnya. Diberi keterangan yang jelas
Ø    Pada akhir perhitungan, supervisor memasukan kembali bahwa semua jenis persediaan diberi label dan tidak terhitung 2 kali

Setelah itu jenis persediaan didaftar pada lembar rangkuman persediaan untuk memastikan keakuratan perhitungan. Terakhir biaya per unit dikali jumlah persediaan untuk menentukan total biaya persediaan.

2.                  Menentukan hak kepemilikan barang

Ø    Barang dalam perjalanan
Barang dianggap dalam perjalanan ketika barang masih berada dalam pengangkutan pada tanggal perhitungan. Seharusnya masuk dalam persediaan perusahaan bergantung pada syarat penjualan. Dijelaskan sebagai berikut
1.      FOB Shipping Point : kepemilikan barang pindah ke pembeli saat pengangkutan barang terjadi dari gudang penjual
2.      FOB Destination : Secara hukum kepemilikan barang masih berada pada penjual sampai barang tersebut tiba ke pembeli.

Ø    Barang konsinyasi (titipan)
Pemegang barang, yakni perusahaan yang dititipkan (consignee), bukan pemilik barang tersebut (consignor). Kepemilikan tetap berada pada perusahaan yang menitipkan. Jadi barang tersebut tak seharusnya masuk dalam perhitungan persediaan barang milik consignee. Tapi di consignor.

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN

Satu dari dua dasar akuntansi untuk persediaan yang dapat digunakan yaitu, sistem persediaan perpetual atau sistem persediaan periodik. Beberapa kegiatan bisnis menganggap sistem perpetual terkomputerisasi tidak diperlukan. Jadi lebih memilih mengendalikan persediaan barang dagang dan mengelola operasi sehari hari persediaan, baik tanpa pencatatan persediaan secara rinci maupun hanya per unit.

Perhitungan Nilai Persedian Berdasarkan Sistem Persedian Periodik
Seluruh pengeluaran yang dibutuhkan dalam memperoleh barang dan menyiapkan barang agar siap di jual termasuk dalam biaya perolehan persediaan. Biaya perolehan persediaan terkait dengan perkumpulan seluruh biaya uang terdiri atas dua unsur (1) biaya persediaan awal (cost of the beginning inventory) dan (2) biaya pembeliaan  persediaan atau harga pokok barang yang dibeli (cost of goods purchased) selama tahun berjalan. Jumlah dari biaya tersebut sama dengan biaya persedian yang dimiliki untuk dijual atau harga pokok barang tersedia untuk dijual (cost of goods available for sale).
Biaya perolehan persediaan dialokasikan baik dalam persediaan akhir mauoun harga pokok pejualan. Berdasarka sitem persamaan periodik (periodic inventory system), alokasi dihitung pada akhir periode akuntansi.Pertama,tentukan biaya dari persediaan akhir. Kemudian,biaya dari persediaan akhir dikurangkan harga pokok barang tersedian untuk dijual guna menentukan harga pokok penjualan.
Kumpulan Biaya
Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual
Persediaan awal                                                                                              $  20000
Harga pokok barang yang dibeli                                                                     $ 100000 +
Harga pokok barang tersedia untuk dijual                                                      $ 12000

             Langkah 1                                                                                        Langkah 2
          Persediaan Akhir                                                                            Harga Pokok Penjualan
                                   Biaya per         Biaya                           Harga pokok   Harga barang tersedia untuk di jual    $ 120000
Unit       Unit               Total                            Dikurangi :   P Persediaan Akhir                                  15000
5000    $3000              $15000                        Harga Barang Harga pokok penjualan                        $10500


Menggunakan Perhitungan  Biaya Arus Fisik Aktual-Identifikasi khusus
            Contoh, sebuah perusahaan mengalami beberapa kenaikan atas harga  barang yang identik dalam tahun berjalan.Atau mungkin harga per unit mengalami penurunan. Dalam situasi tersebut, kemana  seharusnya selisih biaya perunit dialokasikan apakah pada persediaan akhir atau harga penjualan ?
            Salah satu jawabannya adalah dengan menggunakan identifikasi khusus dari unit yang dibeli. Metode ini menelusuri arus fisik actual dari barang.Masing-masing jenis barang ditandai ,diberi label,ataupun diberi kode sesuai dengan “speifik” biaya perunitnya. Pada akhir periode biaya spesifik  dari persedediaan yang masih menjadi persediaa merupakan biaya tota dari persediaan akhir.
Menggunakan Metode Arus Biaya yang Diasumsikan-FIFO,LIFO ,dan Biaya Rata-rata
1.      First-in,first-out—FIFO (masuk pertama,keluar pertama—MPKP)
2.      Last-in,First-out—LIFO (masuk terakhir,keluar pertama—MTMP)
3.      Biaya rata-rata (Average Cost)

FIFO
Mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli adalah barang yang pertama kali dijual.Dengan metode FIFO ,harga pokok barang yang dibeli lebih dulu dibeli merupakan biaya yang pertama kali diakui seagai harga pokok penjualan.
LIFO
Barang yang terakhir dibeli adalah barang yang pertama kali dijual.Berdasarkan metode LIFO,harga barang pokok yang terakhir dibeli adalah yang pertama kali ditetapkan dalam menghitung harga pokok penjualan.

Biaya Rata-rata
Metode biaya rata-rata mengasunsikan bahwa barang yang tersedia untuk dijual memiliki biaya perunit yang sama (rata-rata).

Harga Pokok Barang Tersedia     :     Total Unit yang Tersedia     =     Biaya Rata-rata Tertimbang
            untuk dijual                                       untuk Dijual                                      per Unit
               $120000                             :                         1000                   =                   $12000


Pengaruh laporan keuangan dalam metode arus biaya .

Ada tiga metode drai arus biaya dapat diaplikasikan sebagai contoh: BLACK AND DECKER MANUFACTURING COMPANY dan WENDY’S INTERNATIONAL saat ini menggunakan metode FIFO. BRISTOL-MYERS-SQUIBB CO. dan MOTOROLA INC menggunakan metode biaya rata-rata .sebuah perusahan perusahaan dapat menggunakan lebih dari satu metode arus biaya pada waktu yang bersamaan.DEL MONTE CORPORATION menggunakan metode LIFO untuk persedian di dalam negeri dan FIFO untuk persediaan diluar negeri. Perusahaan menerapkan metode arus biaya persediaan yang berbeda untuk berbagai alasan. Biasanya salah satu dari faktor dibawah ini terkait:
1.      Pengaruh laporan laba rugi
2.      Pengaruh neraca
3.      Pengaruh pajak

PENGARUH LAPORAN LABA RUGI 
untuk memahami alasan mengapa perusahaan memilih metode arus biaya tertentu, mari bandingkan pengaruh nya terhadap laporan keuangan BOW VALLEY ELECTRONICS. Bow Valley menjual 550 unit senilai $11.500 dan beban operasional sebesar $2.000. tariff pajak penghasilannya adalah 30%. Harga pokok barang tersedia untuk dijual ($12.000)sama dengan ketiga metode tersebut. Tapi nilai persedian akhir berbeda untuk setiap metode , dan perbedaan tersebut mempengaruhi harga pokok penjualan.ada perbedaan dalam penjumlahan akhir dapat menghasilkan perbedaan jumlah dalam laba sebelum pajak.Bow Valley terdapat perbedaan sebesar $800 anatra metode FIFO dengan LIFO . di mana periode terdapat kenaikan harga, metode FIFO menghasilkan laba bersih yang lebih besar.dalam periode kenaikan harga (seperti dalam kasus ini),FIFO melaporkan laba bersih tertinggi ($2.310)dan LIFO terendah ($1750); biaya rata-rata berada di tengah ($2.030) untuk manajemen, laba yanglebih tinggi merupakan sebuah keuntungan:ini  karena pihak eksternal melihat perusahaan lebih mengguntungkan .
selain itu, jika bonus manajemen berdasarkan pada laba bersih , maka FIFO akan memberikan dasar untuk bonus yang lebih tinggi. Sebagian berpendapat bahwa dengan menggunakan metode FIFO dalam periode dimana terdapat kenaikan harga menyebabkan perusahaan menghindar untuk melaporkan KERTAS ATAU LABA BAYANGAN sebagai keuntungan ekonomis. Berdasarkan metode FIFO , perusahaan telahmemperoleh biaya penggantian hanya untuk tanggal 10 januari ($4.000)untuk mengganti unit yang dijual , harus menginvestasikan kembali sebesar $800(200*$4) dari laba kotor yang diperoleh. Sehingga,$800 dari laba kotor yang dihasilkan melalui metode FIFO.

PENGARUH NERACA
Keuntungan utama dari metode FIFO adalah periode terdapat kenaikan harga biaya yang dialokasikan persediaan akhir nilainya mendekati nilai pada saat ini.contoh nya: Blow Valley 400 unit dari 450 unit dalam persediaan akhir depan harga per unit $13 pada tanggal 27 November.
            Kelemahan dari metode LIFO dalam periode di mana terjadi kenaikan harga biaya yang dialokasikan.hal tersebut untuk Bow Valley: biaya dari persediaan akhir mencakup $10 perunit dari persediaan awal.

  PENGARUH PAJAK
Kita telah melihat pengaruh persediaan pada neraca dan laba bersih pada laporan laba rugi akan lebih tinggi jika menggunakan metode FIFO dalam periode dimana menjadi kenaikan harga.sebagai cobtoh, pada Bow Valley Electrinics, pajak penghasilan nyasebesar $750 dengan menggunakan metode LIFO sedangkan dengan menggunakan metode FIFO maka pajak penghasilan nya sebesar $990. Sehingga terjadi penghematan pajak sebesar $240 yang mempengaruhi ketersediaan lebih banyak kas untuk kegiatan bisnis.

Menggunakan metode arus biaya persediaan secara konsisten

Apa pun metode arus biaya yang dipilih,harus diterapkan dengan konsisten dari satu periode ke periode berikutnya.penggunaaan yang konsisten berpengaruh pada perbandingan laporan keuangan dalam periode waktu secara berturut-turut.sebaliknya,pengunaan metode FIFO dalam satu tahun dan LIFO dalam tahun berikutnya menyebabkan adanya kesulitan dalam membandingkan laba bersih selama 2 tahun.
            Meskipun pengunaan suatu metode secara konsisten dianjurkan,perusahaan diperbolehkan untuk mengubah metode penilaian persediannya.perubahan tersebut dan pengaruhnya terhadap laba bersih harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

Penilaian Persediaan pda Mana yang Lebih Rendah antara Harga Pokok atau Harga Pasar

Hal ini dilakukan dengan menilai persediaan mana yang lebih rendah antara harga pokok atau harga pasar (lower of cost or market – LCM ) dalam periode di mana terjadi penurunan nilai .
Mana yang lebih rendah antara harga pokok atau harga pasar merupakan contoh dari keterbatasan akutansi yaitu konservatisme : pada saat memilih antar berbagai alternatif, pilihan terbaik adalah metode yg memiliki kemungkinan paling kecil untuk menaikkan nilai aset dan laba bersih.

Kesalahan Persediaan

Kesalahan sering terjadi dalam menghitung biaya persediaan. Keselahan biasanya disebabkan karena perhitungan atau penentuan harga pada persediaan tidak tepat. Pada saat kesalahan itu terjadi akan mempengaruhi, baik laporan laba rugi maupun neraca.

1.      Pengaruh terhadap Laporan Laba Rugi
 Kesalahan dalam menentukan nilai persediaan akan memengaruhi penentuan harga pokok penjualan dan laba bersih. Pengaruh harga pokok penjualan di tentukan dengan menggunakan rumus berikut ini :

Persediaan Awal + Harga Pokok Barang yang Dibeli – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan

Jika persediaan awal disajikan terlalu rendah (kurang saji), maka harga pokok penjualan menjadi kurang saji. Jika persediaan akhir disajikan terlalu rendah, maka harga pokok penjualan menjadi lebih saji. Suatu penyajian yang salah dalam nilai persediaan akhir dalam periode berjalan akan memiliki pengaruh yang berlawanan dalam periode berikutnya . Ketepatan dalam penilaian persediaan akhir  bergantung pada keseluruhan dari penilaian biaya persediaan pada tanggal neraca.


PENGARUH TERHADAP NERACA
Pengaruh kesalahan persediaan akhir yang dilaporkan di neraca ditentukan dengan persamaan akuntansi dasar : Aset = Kewajiban + Ekuitas pemilik. Jika kesalahan tidak dibetulkan, maka total laba bersih untuk dua periode akan tepat jumlahnya. Sehingga total ekuitas pemilik yang dilaporkan di neraca pada akhir periode berikutnya akan tepat jumlahnya.

ANALISIS dan PENYAJIAN LAPORAN

Penyajian
Persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar setelah piutang dalam neraca.
Dalam laporan laba rugi bentuk bertahap, harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan
(1) klasifikasi persediaan utama
(2) basis akuntansi
(3) metode perhitungan biaya persediaan ( FIFO, LIFO, atau biaya rata - rata ).

Contoh :
Neraca per 31 Januari 2002 untuk WAL - MART melaporkan persediaan sebesar $ 22.614 jt
Sebagai salah satu aset lancarnya.

Ringkasan dari kebijakan akuntansi
Persediaan
Perusahaan menggunakan metode LIFO eceran untuk segmen Wal - Mart stores, biaya LIFO untuk segmen SAM'S CLUB, dan metode biaya lainnya, termaksud metode FIFO eceran dan metode biaya rata- rata eceran, untuk segmen Internasional. Persediaan tidak dicatat melebihin harga pasar.
Analisis
Jumlah dari persediaan yang dilaporkan oleh perusahaan memiliki konsekuensi ekonomi. Di satu sisi mmanajemen menginginkan jenis dan jumlah yang banyak sehingga pelanggan memiliki beragam pilihan dan selalu tersedia stok. Tetapi kebijakan tersebut mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi.
Contoh :
1. Investasi
2. Penyimpanan
3. Asuransi
4. Keusangan
5. Kerusakan
Di sisi lain, tingkat persediaan yang rendah akan berpengaruh pada risiko ketiadaan persediaan ataupun kehilangan penjualan.

Rasib yang umum digunakan untuk mengatur dan mengevaluasi tingkat persediaan adalah perputaran persediaan dan ukuran yang terkait.
  
PENGARUH TERHADAP NERACA
Pengaruh kesalahan persediaan akhir yang dilaporkan di neraca ditentukan dengan persamaan akuntansi dasar : Aset = Kewajiban + Ekuitas pemilik. Jika kesalahan tidak dibetulkan, maka total laba bersih untuk dua periode akan tepat jumlahnya. Sehingga total ekuitas pemilik yang dilaporkan di neraca pada akhir periode berikutnya akan tepat jumlahnya.

ANALISIS dan PENYAJIAN LAPORAN

Penyajian
Persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar setelah piutang dalam neraca.
Dalam laporan laba rugi bentuk bertahap, harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan
(1) klasifikasi persediaan utama
(2) basis akuntansi
(3) metode perhitungan biaya persediaan ( FIFO, LIFO, atau biaya rata - rata ).
Contoh :
Neraca per 31 Januari 2002 untuk WAL - MART melaporkan persediaan sebesar $ 22.614 jt
Sebagai salah satu aset lancarnya.

Ringkasan dari kebijakan akuntansi
Persediaan
Perusahaan menggunakan metode LIFO eceran untuk segmen Wal - Mart stores, biaya LIFO untuk segmen SAM'S CLUB, dan metode biaya lainnya, termaksud metode FIFO eceran dan metode biaya rata- rata eceran, untuk segmen Internasional. Persediaan tidak dicatat melebihin harga pasar.
Analisis
Jumlah dari persediaan yang dilaporkan oleh perusahaan memiliki konsekuensi ekonomi. Di satu sisi mmanajemen menginginkan jenis dan jumlah yang banyak sehingga pelanggan memiliki beragam pilihan dan selalu tersedia stok. Tetapi kebijakan tersebut mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi.
Contoh :
1. Investasi
2. Penyimpanan
3. Asuransi
4. Keusangan
5. Kerusakan
Di sisi lain, tingkat persediaan yang rendah akan berpengaruh pada risiko ketiadaan persediaan ataupun kehilangan penjualan.

Rasib yang umum digunakan untuk mengatur dan mengevaluasi tingkat persediaan adalah perputaran persediaan dan ukuran yang terkait.
Perputaran persediaan 
Tujuannya adalah untuk mengukur likuiditas persediaan. Perputaran persediaan dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata - rata dalam periode tersebut. Perputaran persediaan juga memiliki arti bahwa jumlah hari rata - rata yang diperlukan untuk memjual persediaan.
Contoh :
Perputaran persediaan untuk Wal - Mart sebesar 7,8 kali, jadi dalam satu tahun yang diasumsikan 365 hari, untuk satu kali perputaran membutuhkan waktu kira - kira 47 hari.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Post