Dasar-dasar
persediaan
dalam sistem
perekonomiaan,persdiaan merupakaan barometer yang sangat penting dalam kegiatan
bisnis.U.S Commerce Department(Dapartemen perdagangan Amerika
Serikat)mengumumkan data persediaan setiap bulan untuk paritel,pedagang besar
(agen) dan pabrikan.jumlah persediaan dan waktu yang dibutuhkan untuk menjual
barang adalah dua indikator yang sangat terkait.selama ekonomi cenderung
mengalami penurunan,terdapat penambahan pertama kali pada persediaan.karena
dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk menjual jumlah barang yang
tersedia.persediaan pada umumnya cenderung mengalami penurunan seiring dengan
peningkatan kegiatan bisnis.pemadanan harus dijaga berada pada tingkat
persediaan di antara terlalu sedikit atau terlalu banyak.sebuah perusahaan
dengan tingkat persediaan yang terlalu sedikit tidak akan mampu memenuhi
kepuasaan pelanggan.akan,tetapi dengan menyimpan persediaan terlalu banyak,maka
akan menambah beban perusahaan untuk biaya penyimpanan.
Persediaan akan memengaruhi neraca maupun laporan laba
rugi.dalam neraca perusahaan dagang,persediaan pada umumnya merupakan nilai
yang paling signifikan dalam aset lancar.Tentunya,jumlah dan kepentingan
relatif bervariasi.bahkan untuk perusahaan-perusahaan yang berada dalam
industri yang sama.
Mengklasifikasikan
Persediaan
sebuah
perusahaan mengklasifikasikan persediaanya bergantung pada bentuk
perusahaan:apakah perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur.persediaan
perusahaan dagang(mercandiser)
terdiri atas beberapa produk yang berbeda.sebagai contoh dalam sebuah toko
bahan makanan sebagian kecil persediaan yang dimilikinya meliputi makanan
kaleng produk susu,daging,produk-produk tersebut memiliki dua karakteristik
persediaan,yaitu persediaan barang dagang yang dibutuhkan untuk menggambarkan
beberapa produk yang berbeda dalam persediaan.
Persediaan perusahaan manufaktur(manufacturer)juga dimiliki oleh perusahaan,tetapi beberapa barang
belum siap jual.berdasarkan hal tersebut persediaan biasanya diklasifikasikan
menjadi tiga katagori:barang jadi,barang dalam proses,dan bahan baku.sebagai
contoh,General motors mengklasifikasikan kendaraan yang telah selesai diproduksi
dan siap jual sebagai barang jadi(finished
good).kendaraan yang sedang dalam tahapan produksi diklasifikasikan sebagai
barang dalam proses(work in process).besi,kaca,pelapis,dan
komponen lainnya yang dignakan untuk produksi merupakan persediaan bahan baku(raw materials)
Prinsip dan
konsep akuntansi yang dibahas di bab ini menerapkan klasifikasi persediaan,baik
perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur.bab ini berfokus pada persediaan
barang dagang.
MENENTUKAN
JUMLAH PERSEDIAAN
Sebagian
pebisnis mengadakan perhitungan fisik persediaan pada hari terakhir di akhir
tahun. Perusahaan yang menggunakan sistem persediaan periodik harus membuat
suatu perhitungan untuk menentukan persediaan yang dimiliki pada tanggal neraca
dan menghitung harga pokok penjualan. Penentuan jumlah persediaan mencakup dua
langkah : 1. Menghitung fisik persediaan, 2. Menentukan kepemilikan barang.
1.
Menghitung
fisik persediaan
Meliputi
perhitungan, penimbangan atau pengukuran masing masing jenis persediaan yang
dimiliki. Saat ini berkembang penggunaan bar codes danscanning. Untuk
memiminimalkan kesalahan pada perhitungan harus mengikuti prinsip dan kebijakan
pengendalian internal untuk mengamankan persediaan yang meliputi :
Ø Perhitungan
harus dilakukan oleh pegawai yang tidak bertanggung jawab atas pemeliharaan
persediaan
Ø Masing-
masing perhitungan harus dijaga kebenarannya dalam setiap perhitungan
persediaan
Ø Diusahakan
ada perhitungan ulang oleh pegawai lain.
Ø Penggunaan
label persediaan yang sudah diberi nomer sebelumnya. Diberi keterangan yang
jelas
Ø Pada
akhir perhitungan, supervisor memasukan kembali bahwa semua jenis persediaan
diberi label dan tidak terhitung 2 kali
Setelah itu
jenis persediaan didaftar pada lembar rangkuman persediaan untuk memastikan
keakuratan perhitungan. Terakhir biaya per unit dikali jumlah persediaan untuk
menentukan total biaya persediaan.
2.
Menentukan
hak kepemilikan barang
Ø Barang
dalam perjalanan
Barang
dianggap dalam perjalanan ketika barang masih berada dalam pengangkutan pada
tanggal perhitungan. Seharusnya masuk dalam persediaan perusahaan bergantung
pada syarat penjualan. Dijelaskan sebagai berikut
1.
FOB Shipping Point : kepemilikan barang
pindah ke pembeli saat pengangkutan barang terjadi dari gudang penjual
2.
FOB Destination : Secara hukum kepemilikan
barang masih berada pada penjual sampai barang tersebut tiba ke pembeli.
Ø Barang
konsinyasi (titipan)
Pemegang
barang, yakni perusahaan yang dititipkan (consignee), bukan pemilik barang
tersebut (consignor). Kepemilikan tetap berada pada perusahaan yang menitipkan.
Jadi barang tersebut tak seharusnya masuk dalam perhitungan persediaan barang
milik consignee. Tapi di consignor.
SISTEM
AKUNTANSI PERSEDIAAN
Satu dari dua
dasar akuntansi untuk persediaan yang dapat digunakan yaitu, sistem persediaan perpetual
atau sistem persediaan periodik. Beberapa kegiatan bisnis menganggap sistem
perpetual terkomputerisasi tidak diperlukan. Jadi lebih memilih mengendalikan
persediaan barang dagang dan mengelola operasi sehari hari persediaan, baik
tanpa pencatatan persediaan secara rinci maupun hanya per unit.
Perhitungan Nilai Persedian Berdasarkan Sistem
Persedian Periodik
Seluruh
pengeluaran yang dibutuhkan dalam memperoleh barang dan menyiapkan barang agar
siap di jual termasuk dalam biaya perolehan persediaan. Biaya perolehan
persediaan terkait dengan perkumpulan seluruh biaya uang terdiri atas dua unsur
(1) biaya persediaan awal (cost of the
beginning inventory) dan (2) biaya pembeliaan persediaan atau harga pokok barang yang
dibeli (cost of goods purchased)
selama tahun berjalan. Jumlah dari biaya tersebut sama dengan biaya persedian
yang dimiliki untuk dijual atau harga pokok barang tersedia untuk dijual (cost of goods available for sale).
Biaya
perolehan persediaan dialokasikan baik dalam persediaan akhir mauoun harga
pokok pejualan. Berdasarka sitem
persamaan periodik (periodic
inventory system), alokasi dihitung pada akhir periode
akuntansi.Pertama,tentukan biaya dari persediaan akhir. Kemudian,biaya dari
persediaan akhir dikurangkan harga pokok barang tersedian untuk dijual guna
menentukan harga pokok penjualan.
Kumpulan Biaya
Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual
Persediaan awal $ 20000
Harga pokok
barang yang dibeli $
100000 +
Harga pokok
barang tersedia untuk dijual $
12000
Langkah 1 Langkah 2
Persediaan Akhir Harga Pokok Penjualan
Biaya
per Biaya Harga pokok Harga barang tersedia untuk di jual $ 120000
Unit
Unit Total Dikurangi : P Persediaan Akhir
15000
5000 $3000 $15000
Harga Barang Harga pokok
penjualan $10500
Menggunakan Perhitungan Biaya Arus Fisik Aktual-Identifikasi khusus
Contoh,
sebuah perusahaan mengalami beberapa kenaikan atas harga barang yang identik dalam tahun berjalan.Atau
mungkin harga per unit mengalami penurunan. Dalam situasi tersebut, kemana seharusnya selisih biaya perunit dialokasikan
apakah pada persediaan akhir atau harga penjualan ?
Salah satu jawabannya adalah dengan
menggunakan identifikasi khusus dari
unit yang dibeli. Metode ini menelusuri
arus fisik actual dari barang.Masing-masing
jenis barang ditandai ,diberi label,ataupun diberi kode sesuai dengan “speifik”
biaya perunitnya. Pada akhir periode biaya spesifik dari persedediaan yang masih menjadi
persediaa merupakan biaya tota dari persediaan akhir.
Menggunakan Metode Arus Biaya yang
Diasumsikan-FIFO,LIFO ,dan Biaya Rata-rata
1.
First-in,first-out—FIFO (masuk
pertama,keluar pertama—MPKP)
2.
Last-in,First-out—LIFO (masuk
terakhir,keluar pertama—MTMP)
3.
Biaya
rata-rata (Average Cost)
FIFO
Mengasumsikan
bahwa barang yang pertama kali dibeli adalah barang yang pertama kali
dijual.Dengan metode FIFO ,harga pokok barang yang dibeli lebih dulu dibeli
merupakan biaya yang pertama kali diakui seagai harga pokok penjualan.
LIFO
Barang yang
terakhir dibeli adalah barang yang pertama kali dijual.Berdasarkan metode
LIFO,harga barang pokok yang terakhir dibeli adalah yang pertama kali
ditetapkan dalam menghitung harga pokok penjualan.
Biaya Rata-rata
Metode
biaya rata-rata mengasunsikan bahwa barang yang tersedia untuk
dijual memiliki biaya perunit yang sama (rata-rata).
Harga
Pokok Barang Tersedia : Total Unit yang Tersedia =
Biaya Rata-rata Tertimbang
untuk dijual untuk Dijual per Unit
$120000 : 1000 =
$12000
Pengaruh laporan keuangan dalam
metode arus biaya .
Ada tiga metode drai arus biaya
dapat diaplikasikan sebagai contoh: BLACK AND DECKER MANUFACTURING COMPANY dan
WENDY’S INTERNATIONAL saat ini menggunakan metode FIFO. BRISTOL-MYERS-SQUIBB
CO. dan MOTOROLA INC menggunakan metode biaya rata-rata .sebuah perusahan
perusahaan dapat menggunakan lebih dari satu metode arus biaya pada waktu yang
bersamaan.DEL MONTE CORPORATION menggunakan metode LIFO untuk persedian di
dalam negeri dan FIFO untuk persediaan diluar negeri. Perusahaan menerapkan
metode arus biaya persediaan yang berbeda untuk berbagai alasan. Biasanya salah
satu dari faktor dibawah ini terkait:
1.
Pengaruh laporan laba rugi
2.
Pengaruh neraca
3. Pengaruh pajak
PENGARUH
LAPORAN LABA RUGI
untuk memahami alasan mengapa
perusahaan memilih metode arus biaya tertentu, mari bandingkan pengaruh nya
terhadap laporan keuangan BOW VALLEY ELECTRONICS. Bow Valley menjual 550 unit
senilai $11.500 dan beban operasional sebesar $2.000. tariff pajak
penghasilannya adalah 30%. Harga pokok barang tersedia untuk dijual
($12.000)sama dengan ketiga metode tersebut. Tapi nilai persedian akhir berbeda
untuk setiap metode , dan perbedaan tersebut mempengaruhi harga pokok penjualan.ada
perbedaan dalam penjumlahan akhir dapat menghasilkan perbedaan jumlah dalam
laba sebelum pajak.Bow Valley terdapat perbedaan sebesar $800 anatra metode
FIFO dengan LIFO . di mana periode terdapat kenaikan harga, metode FIFO
menghasilkan laba bersih yang lebih besar.dalam periode kenaikan harga (seperti
dalam kasus ini),FIFO melaporkan laba bersih tertinggi ($2.310)dan LIFO
terendah ($1750); biaya rata-rata berada di tengah ($2.030) untuk manajemen,
laba yanglebih tinggi merupakan sebuah keuntungan:ini karena pihak
eksternal melihat perusahaan lebih mengguntungkan .
selain itu, jika bonus manajemen
berdasarkan pada laba bersih , maka FIFO akan memberikan dasar untuk bonus yang
lebih tinggi. Sebagian berpendapat bahwa dengan menggunakan metode FIFO dalam
periode dimana terdapat kenaikan harga menyebabkan perusahaan menghindar untuk
melaporkan KERTAS ATAU LABA BAYANGAN sebagai keuntungan ekonomis. Berdasarkan
metode FIFO , perusahaan telahmemperoleh biaya penggantian hanya untuk tanggal
10 januari ($4.000)untuk mengganti unit yang dijual , harus menginvestasikan
kembali sebesar $800(200*$4) dari laba kotor yang diperoleh. Sehingga,$800 dari
laba kotor yang dihasilkan melalui metode FIFO.
PENGARUH NERACA
Keuntungan utama dari metode FIFO
adalah periode terdapat kenaikan harga biaya yang dialokasikan persediaan akhir
nilainya mendekati nilai pada saat ini.contoh nya: Blow Valley 400 unit dari
450 unit dalam persediaan akhir depan harga per unit $13 pada tanggal 27
November.
Kelemahan dari metode LIFO dalam periode di mana terjadi kenaikan harga biaya
yang dialokasikan.hal tersebut untuk Bow Valley: biaya dari persediaan akhir
mencakup $10 perunit dari persediaan awal.
PENGARUH PAJAK
Kita telah melihat pengaruh
persediaan pada neraca dan laba bersih pada laporan laba rugi akan lebih tinggi
jika menggunakan metode FIFO dalam periode dimana menjadi kenaikan
harga.sebagai cobtoh, pada Bow Valley Electrinics, pajak penghasilan nyasebesar
$750 dengan menggunakan metode LIFO sedangkan dengan menggunakan metode FIFO
maka pajak penghasilan nya sebesar $990. Sehingga terjadi penghematan pajak
sebesar $240 yang mempengaruhi ketersediaan lebih banyak kas untuk kegiatan
bisnis.
Menggunakan metode arus biaya persediaan secara konsisten
Apa pun metode arus biaya yang
dipilih,harus diterapkan dengan konsisten dari satu periode ke periode
berikutnya.penggunaaan yang konsisten berpengaruh pada perbandingan laporan
keuangan dalam periode waktu secara berturut-turut.sebaliknya,pengunaan metode
FIFO dalam satu tahun dan LIFO dalam tahun berikutnya menyebabkan adanya
kesulitan dalam membandingkan laba bersih selama 2 tahun.
Meskipun
pengunaan suatu metode secara konsisten dianjurkan,perusahaan diperbolehkan
untuk mengubah metode penilaian persediannya.perubahan tersebut dan pengaruhnya
terhadap laba bersih harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
Penilaian Persediaan pda Mana yang Lebih Rendah antara
Harga Pokok atau Harga Pasar
Hal ini
dilakukan dengan menilai persediaan mana yang lebih rendah antara harga pokok
atau harga pasar (lower of cost or market – LCM ) dalam periode di mana terjadi
penurunan nilai .
Mana yang lebih
rendah antara harga pokok atau harga pasar merupakan contoh dari keterbatasan
akutansi yaitu konservatisme : pada
saat memilih antar berbagai alternatif, pilihan terbaik adalah metode yg
memiliki kemungkinan paling kecil untuk menaikkan nilai aset dan laba bersih.
Kesalahan Persediaan
Kesalahan
sering terjadi dalam menghitung biaya persediaan. Keselahan biasanya disebabkan
karena perhitungan atau penentuan harga pada persediaan tidak tepat. Pada saat
kesalahan itu terjadi akan mempengaruhi, baik laporan laba rugi maupun neraca.
1. Pengaruh terhadap Laporan Laba Rugi
Kesalahan dalam menentukan nilai persediaan
akan memengaruhi penentuan harga pokok penjualan dan laba bersih. Pengaruh
harga pokok penjualan di tentukan dengan menggunakan rumus berikut ini :
Persediaan Awal
+ Harga Pokok Barang yang Dibeli – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan
Jika
persediaan awal disajikan terlalu rendah (kurang saji), maka harga pokok
penjualan menjadi kurang saji. Jika persediaan akhir disajikan terlalu rendah,
maka harga pokok penjualan menjadi lebih saji. Suatu penyajian yang salah dalam
nilai persediaan akhir dalam periode berjalan akan memiliki pengaruh yang berlawanan dalam periode
berikutnya . Ketepatan dalam penilaian persediaan akhir bergantung pada keseluruhan dari penilaian
biaya persediaan pada tanggal neraca.
PENGARUH
TERHADAP NERACA
Pengaruh kesalahan persediaan akhir yang dilaporkan
di neraca ditentukan dengan persamaan akuntansi dasar : Aset = Kewajiban +
Ekuitas pemilik. Jika kesalahan tidak dibetulkan, maka total laba bersih untuk
dua periode akan tepat jumlahnya. Sehingga total ekuitas pemilik yang
dilaporkan di neraca pada akhir periode berikutnya akan tepat jumlahnya.
ANALISIS dan PENYAJIAN LAPORAN
Penyajian
Persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar setelah piutang dalam neraca.
Dalam laporan laba rugi bentuk bertahap, harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan
(1) klasifikasi persediaan utama
(2) basis akuntansi
(3) metode perhitungan biaya persediaan ( FIFO, LIFO, atau biaya rata - rata ).
ANALISIS dan PENYAJIAN LAPORAN
Penyajian
Persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar setelah piutang dalam neraca.
Dalam laporan laba rugi bentuk bertahap, harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan
(1) klasifikasi persediaan utama
(2) basis akuntansi
(3) metode perhitungan biaya persediaan ( FIFO, LIFO, atau biaya rata - rata ).
Contoh :
Neraca per 31 Januari 2002 untuk WAL - MART melaporkan persediaan sebesar $ 22.614 jt
Sebagai salah satu aset lancarnya.
Ringkasan dari kebijakan akuntansi
Persediaan
Perusahaan menggunakan metode LIFO eceran untuk segmen Wal - Mart stores, biaya LIFO untuk segmen SAM'S CLUB, dan metode biaya lainnya, termaksud metode FIFO eceran dan metode biaya rata- rata eceran, untuk segmen Internasional. Persediaan tidak dicatat melebihin harga pasar.
Neraca per 31 Januari 2002 untuk WAL - MART melaporkan persediaan sebesar $ 22.614 jt
Sebagai salah satu aset lancarnya.
Ringkasan dari kebijakan akuntansi
Persediaan
Perusahaan menggunakan metode LIFO eceran untuk segmen Wal - Mart stores, biaya LIFO untuk segmen SAM'S CLUB, dan metode biaya lainnya, termaksud metode FIFO eceran dan metode biaya rata- rata eceran, untuk segmen Internasional. Persediaan tidak dicatat melebihin harga pasar.
Analisis
Jumlah dari persediaan yang dilaporkan oleh perusahaan memiliki konsekuensi ekonomi. Di satu sisi mmanajemen menginginkan jenis dan jumlah yang banyak sehingga pelanggan memiliki beragam pilihan dan selalu tersedia stok. Tetapi kebijakan tersebut mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi.
Contoh :
1. Investasi
2. Penyimpanan
3. Asuransi
4. Keusangan
5. Kerusakan
Di sisi lain, tingkat persediaan yang rendah akan berpengaruh pada risiko ketiadaan persediaan ataupun kehilangan penjualan.
Rasib yang umum digunakan untuk mengatur dan mengevaluasi tingkat persediaan adalah perputaran persediaan dan ukuran yang terkait.
Jumlah dari persediaan yang dilaporkan oleh perusahaan memiliki konsekuensi ekonomi. Di satu sisi mmanajemen menginginkan jenis dan jumlah yang banyak sehingga pelanggan memiliki beragam pilihan dan selalu tersedia stok. Tetapi kebijakan tersebut mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi.
Contoh :
1. Investasi
2. Penyimpanan
3. Asuransi
4. Keusangan
5. Kerusakan
Di sisi lain, tingkat persediaan yang rendah akan berpengaruh pada risiko ketiadaan persediaan ataupun kehilangan penjualan.
Rasib yang umum digunakan untuk mengatur dan mengevaluasi tingkat persediaan adalah perputaran persediaan dan ukuran yang terkait.
PENGARUH
TERHADAP NERACA
Pengaruh kesalahan persediaan akhir yang dilaporkan
di neraca ditentukan dengan persamaan akuntansi dasar : Aset = Kewajiban +
Ekuitas pemilik. Jika kesalahan tidak dibetulkan, maka total laba bersih untuk
dua periode akan tepat jumlahnya. Sehingga total ekuitas pemilik yang
dilaporkan di neraca pada akhir periode berikutnya akan tepat jumlahnya.
ANALISIS
dan PENYAJIAN LAPORAN
Penyajian
Persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar setelah piutang dalam neraca.
Penyajian
Persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar setelah piutang dalam neraca.
Dalam laporan laba rugi bentuk bertahap, harga pokok
penjualan dikurangkan dari penjualan
(1) klasifikasi persediaan utama
(2) basis akuntansi
(3) metode perhitungan biaya persediaan ( FIFO, LIFO, atau biaya rata - rata ).
Contoh :
Neraca per 31 Januari 2002 untuk WAL - MART melaporkan persediaan sebesar $ 22.614 jt
Sebagai salah satu aset lancarnya.
Ringkasan dari kebijakan akuntansi
Persediaan
Perusahaan menggunakan metode LIFO eceran untuk segmen Wal - Mart stores, biaya LIFO untuk segmen SAM'S CLUB, dan metode biaya lainnya, termaksud metode FIFO eceran dan metode biaya rata- rata eceran, untuk segmen Internasional. Persediaan tidak dicatat melebihin harga pasar.
(1) klasifikasi persediaan utama
(2) basis akuntansi
(3) metode perhitungan biaya persediaan ( FIFO, LIFO, atau biaya rata - rata ).
Contoh :
Neraca per 31 Januari 2002 untuk WAL - MART melaporkan persediaan sebesar $ 22.614 jt
Sebagai salah satu aset lancarnya.
Ringkasan dari kebijakan akuntansi
Persediaan
Perusahaan menggunakan metode LIFO eceran untuk segmen Wal - Mart stores, biaya LIFO untuk segmen SAM'S CLUB, dan metode biaya lainnya, termaksud metode FIFO eceran dan metode biaya rata- rata eceran, untuk segmen Internasional. Persediaan tidak dicatat melebihin harga pasar.
Analisis
Jumlah dari persediaan yang dilaporkan oleh perusahaan memiliki konsekuensi ekonomi. Di satu sisi mmanajemen menginginkan jenis dan jumlah yang banyak sehingga pelanggan memiliki beragam pilihan dan selalu tersedia stok. Tetapi kebijakan tersebut mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi.
Contoh :
1. Investasi
2. Penyimpanan
3. Asuransi
4. Keusangan
5. Kerusakan
Di sisi lain, tingkat persediaan yang rendah akan berpengaruh pada risiko ketiadaan persediaan ataupun kehilangan penjualan.
Rasib yang umum digunakan untuk mengatur dan mengevaluasi tingkat persediaan adalah perputaran persediaan dan ukuran yang terkait.
Jumlah dari persediaan yang dilaporkan oleh perusahaan memiliki konsekuensi ekonomi. Di satu sisi mmanajemen menginginkan jenis dan jumlah yang banyak sehingga pelanggan memiliki beragam pilihan dan selalu tersedia stok. Tetapi kebijakan tersebut mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi.
Contoh :
1. Investasi
2. Penyimpanan
3. Asuransi
4. Keusangan
5. Kerusakan
Di sisi lain, tingkat persediaan yang rendah akan berpengaruh pada risiko ketiadaan persediaan ataupun kehilangan penjualan.
Rasib yang umum digunakan untuk mengatur dan mengevaluasi tingkat persediaan adalah perputaran persediaan dan ukuran yang terkait.
Perputaran persediaan
Tujuannya adalah untuk mengukur likuiditas persediaan. Perputaran persediaan dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata - rata dalam periode tersebut. Perputaran persediaan juga memiliki arti bahwa jumlah hari rata - rata yang diperlukan untuk memjual persediaan.
Contoh :
Perputaran persediaan untuk Wal - Mart sebesar 7,8 kali, jadi dalam satu tahun yang diasumsikan 365 hari, untuk satu kali perputaran membutuhkan waktu kira - kira 47 hari.
Tujuannya adalah untuk mengukur likuiditas persediaan. Perputaran persediaan dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata - rata dalam periode tersebut. Perputaran persediaan juga memiliki arti bahwa jumlah hari rata - rata yang diperlukan untuk memjual persediaan.
Contoh :
Perputaran persediaan untuk Wal - Mart sebesar 7,8 kali, jadi dalam satu tahun yang diasumsikan 365 hari, untuk satu kali perputaran membutuhkan waktu kira - kira 47 hari.
0 komentar:
Posting Komentar